“siapa namamu”
Gadis itu membisu….
“berapa umurmu..?”
Pelan si gadis menjawab;
“15 tahun nanti tgl 16 november”
“kamu masih sekolah…?”
“iya..”
“kelas berapa”
“3 smp”
Kembali sang penyidik berkata;
“siapa nama lengkapmu…?”
Tidak ada jawaban…si gadis diam…
Termenung..menerawang dengan tatapan kosong…..hampa…
Mengenang sebuah tragedy yang mengantarnya kehadapan sang penanya…
2 minggu yang lalu…..
Gema takbir saling bersahutan….malam yang menghantar kefitirian,malam pada saat esoknya terkumandang takbir yang kan membasuh dosa,tahmid bagai pelumat duka…
Diantara gempita seruan akbar,disudut jalan perkampungan diantara reremangan malam tertatih seorang remaja,sangat ranum dan muda.
Tertatih,terseok,pias pucat pasi…
Entah apa gerangan lelara yg tengah di rasakannya….
gadis itu berusaha mencapai pinggiran sebuah sungai…
Dengan mata was – was dan meneliti sekitar sungai,si gadis turun kesungai yg airnya jernih dengan bebatuan yang kerap dipakai landasan mencuci para ibu – ibu dari kampung itu,kampung pejanten.
Perlahan dengan menahan sakit,si gadis melepaskan jeans yg dikenakannya,juga celana dalamnnya,berdiri di tengah sebuah batu ukuran sedikit besar,wajahnya menegang,erang lara kesakitan samar berloncatan dari bibir gadis belia nan manis itu.
Dengan satu erangan dan hentakan nafas….terdengarlah pekik sebuah tangis bayi…
Di malam yg gelap bisu,terbaur pekikan kemenangan fitri….
Entah keajaiban atau sudah garis tuhan,tidak ada satupun penduduk kampung pejanten,yang mendengar rintih si gadis dan pekik bayi merah itu.
Mendengar suara tangis bayi yg baru saja menghirup udara segar itu,sang gadis panik,ketakutan merayapi seluruh hatinya,kepanikan telah membutakan nuraninya….
Nurani berantakan,sanubari berserakan..!!
Dengan kalap di raihnya sang bayi,dimasukkannya kedalam sungai yg airnya melaju dengan deras…!
Mungkin dengan cara itulah sang bayi berhenti berteriak dalam dinginnya….
Dan..dengan ketenangan luar biasa,hanya menggunakan kuku – kuku si gadis yang panjang dan lentik,dipotongnya tali kasih,tali plasenta antara bayi dan si gadis…
Terputuslah nyawa itu…
Terlewatlah amanah suci itu…
Entah gerangan apa yg berkecamuk di benak sang gadis….
Setelah mayat bayi beserta plasenta menghilang hanyut bersama deras alir sungai,sang gadis membersihkan diri….
Dikenakannya kembali,pakaian dalam dan jeansnya….
Entah kekuatan apa yg ada pada tubuh si gadis dengan ketenangan luar biasa,dia melangkah pulang kerumah…
Seolah tidak pernah terjadi apa pun dengan dirinya…
Esok harinya,kampung pejanten heboh….
“ditemukan mayat bayi,beserta plasenta yang tersangkut di akar pepohonan…!!”
Begitulah berita santer di kampung kecil pagi itu,si gadis tengah menyapu halaman terkejut saat tetangga yg masih saudara jauh si gadis memberitahu tentang kabar itu,yang
rumahnyapun tepat berhadapan dengan rumah si gadis….
Kepanikan tidak mampu terelakkan dari benak si gadis….
Polisi berdatangan …
Maklumlah,kampung kecil pejanten kampung yg datar,nyaman dan tenang,peristiwa itu sangat mengejutkan bagi penduduk kampung.
Mulailah para penegak hukum mencari pelaku,mengidentifikasi semua wanita2 hamil dan para wanita remajanya.
Sangat sulit mencari kutu dalam jerami,begitulah…setelah satu minggu dari peristiwa itu,misteri si pelaku belum juga terkuak…
Hingga pada hari ke 4 setelah peristiwa itu,polisi mendatatangi rumah si gadis belia,saat terjadi Tanya jawab dengan tenang si gadis mengelak dan memberi alibi untuk kebenarannya.
Namun,tuhan tidak akan tidur dengan kejahatan,saat terjadi Tanya jawab tiba,si gadis mengerang kesakitan…
Semua panik…
“ada apa nduk..”
Bertanya sang ibu pada si gadis yg bungsu di keluarganya….
Si gadis tak mampu menjawab,hanya terus mengerang….dan tiba – tiba dari kedua paha sang gadis mengalir darah segar…
Di datangkanlah bidan kampung,di bawalah sang gadis ke puskesmas terdekat…..
Dengan diantar para polisi dan perangkat desa…
Si gadis di periksa.
Beberapa saat keluarlah dokter dari ruang periksa,di hadapan para orang – orang yang mengantar si gadis sang dokter berkata….
“dia terkena infeksi pada rahim,dikarenakan penanganan kelahiran yang tidak sempura”
“anak saya tidak hamil,dan tidak melahirkan dokter..!!”
“dia masih sangat muda masih sekolah tidak mungkin dia hamil,bahkan melahirkan”
Sang ibu ngotot menjelaskan.
Sang dokter hanya angkat bahu…
Polisi segera bertindak,dikumpulkannya semua keterangan dari penduduk kampong..
Di bongkar kembali kuburan si bayi untuk keperluan penyidikan….
Kembali kampung pejanten …geger…
2 minggu setelah itu…
Terlihat sebuah mobil polisi berhenti tepat di muka salah seorang penduduk pejanten...rumah si gadis…
“selamat siang pak,kami membawa surat penangkapan untuk anak bapak”
“apa salah anak saya,kenapa di tangkap,dia masih sekolah”
“anak bapak telah terbukti melanggar undang2 perlindungan anak dan pembunuhan”
Bagai tersambar petir sang bapak…
“tidak mungkin…!!!!”
“bukti – bukti sudah kuat pak,sekarang mana anak bapak..?”
Bersamaan dengan itu,dari jalan raya muncul seorang gadis belia…
Dengan seragam sekolahnya…..
“anda ikut kamu ke kantor polisi,untukmempertanggung jawabkan perbuatan anda”
Borgol terpasang….si gadis hanya diam dengan dua anak sungai yg menderas….
Bapak dan ibu si gadis hanya mampu terdiam….
….”anak ku apa yang terjadi..kenapa semua bisa terjadi..”
…………………………………………………………………………
“siapa namamu….!!
Dengan jengkel sang penyidik membentak si gadis..2 kali pertanyaan telah di abaikan itu pembangkangan..!
Dengan menegakkan kepala dan tatapan nyalang si gadis menjawab;
“nama saya;WAHYU..!”
“Siapa yg menghamili kamu…..”
“mungkin nama lelaki itu juga bernama WAHYU”
Jawaban si gadis bagai gumam….
“bagaimana sampai kamu tidak tahu nama lelaki yang menghamili kamu…?”
“karena saya tidak punya kekasih,dan saya tidak tahu kapan saya melakukan hubungan badan itu”
“kenapa bisa begitu..?”
Bingung sang penyidik…..
“saya memang belia,tapi saya sudah besar dan mengerti nikmat dunia,minuman dan semua yg membuat saya hilang akal”
“apa orang tua mu tidak tau semua perbuatanmu dan kehamilanmu…?”
“ah…bagaimana mereka bisa tau…bapak saya sibuk judi,ibu saya sibuk cari uang dengan menjadi pemulung,kakak saya sibuk nongkrong,jadi apa perduli mereka”
Ketus si gadis menjawab….
“menyesal tidak kamu dengan perbuatanmu..?”
“tidak…”!!
“tapi kenapa kamu menangis saat dibawa kekantor polisi,dan selalu merenung”
“saya hanya menyesal kalau saya dipenjara saya tidak bisa main lagi..”
Dengan kesedihan si gadis menjawab itu….
Penyidik diam….
Tidak mengerti atau malas berdebat dengan seorang remaja yang tidak tahu apa yg sudah di lakukannya…….
“pak saya kira2 di hukum berapa tahun…?”
“belum tau,tunggu sidang”
“pak,saya boleh lihat makam anak saya..?”
“ya nanti coba saya usahakan..”
“usahakan boleh ya pak,saya mau kasih nama anak saya..”
“mau kamu kasih nama siapa bayi lelakimu”
Sambil tersenyum,si gadis berkata;……
“akan saya kasih nama;WAHYU….
…………………………………………………………………………
Gadis itu membisu….
“berapa umurmu..?”
Pelan si gadis menjawab;
“15 tahun nanti tgl 16 november”
“kamu masih sekolah…?”
“iya..”
“kelas berapa”
“3 smp”
Kembali sang penyidik berkata;
“siapa nama lengkapmu…?”
Tidak ada jawaban…si gadis diam…
Termenung..menerawang dengan tatapan kosong…..hampa…
Mengenang sebuah tragedy yang mengantarnya kehadapan sang penanya…
2 minggu yang lalu…..
Gema takbir saling bersahutan….malam yang menghantar kefitirian,malam pada saat esoknya terkumandang takbir yang kan membasuh dosa,tahmid bagai pelumat duka…
Diantara gempita seruan akbar,disudut jalan perkampungan diantara reremangan malam tertatih seorang remaja,sangat ranum dan muda.
Tertatih,terseok,pias pucat pasi…
Entah apa gerangan lelara yg tengah di rasakannya….
gadis itu berusaha mencapai pinggiran sebuah sungai…
Dengan mata was – was dan meneliti sekitar sungai,si gadis turun kesungai yg airnya jernih dengan bebatuan yang kerap dipakai landasan mencuci para ibu – ibu dari kampung itu,kampung pejanten.
Perlahan dengan menahan sakit,si gadis melepaskan jeans yg dikenakannya,juga celana dalamnnya,berdiri di tengah sebuah batu ukuran sedikit besar,wajahnya menegang,erang lara kesakitan samar berloncatan dari bibir gadis belia nan manis itu.
Dengan satu erangan dan hentakan nafas….terdengarlah pekik sebuah tangis bayi…
Di malam yg gelap bisu,terbaur pekikan kemenangan fitri….
Entah keajaiban atau sudah garis tuhan,tidak ada satupun penduduk kampung pejanten,yang mendengar rintih si gadis dan pekik bayi merah itu.
Mendengar suara tangis bayi yg baru saja menghirup udara segar itu,sang gadis panik,ketakutan merayapi seluruh hatinya,kepanikan telah membutakan nuraninya….
Nurani berantakan,sanubari berserakan..!!
Dengan kalap di raihnya sang bayi,dimasukkannya kedalam sungai yg airnya melaju dengan deras…!
Mungkin dengan cara itulah sang bayi berhenti berteriak dalam dinginnya….
Dan..dengan ketenangan luar biasa,hanya menggunakan kuku – kuku si gadis yang panjang dan lentik,dipotongnya tali kasih,tali plasenta antara bayi dan si gadis…
Terputuslah nyawa itu…
Terlewatlah amanah suci itu…
Entah gerangan apa yg berkecamuk di benak sang gadis….
Setelah mayat bayi beserta plasenta menghilang hanyut bersama deras alir sungai,sang gadis membersihkan diri….
Dikenakannya kembali,pakaian dalam dan jeansnya….
Entah kekuatan apa yg ada pada tubuh si gadis dengan ketenangan luar biasa,dia melangkah pulang kerumah…
Seolah tidak pernah terjadi apa pun dengan dirinya…
Esok harinya,kampung pejanten heboh….
“ditemukan mayat bayi,beserta plasenta yang tersangkut di akar pepohonan…!!”
Begitulah berita santer di kampung kecil pagi itu,si gadis tengah menyapu halaman terkejut saat tetangga yg masih saudara jauh si gadis memberitahu tentang kabar itu,yang
rumahnyapun tepat berhadapan dengan rumah si gadis….
Kepanikan tidak mampu terelakkan dari benak si gadis….
Polisi berdatangan …
Maklumlah,kampung kecil pejanten kampung yg datar,nyaman dan tenang,peristiwa itu sangat mengejutkan bagi penduduk kampung.
Mulailah para penegak hukum mencari pelaku,mengidentifikasi semua wanita2 hamil dan para wanita remajanya.
Sangat sulit mencari kutu dalam jerami,begitulah…setelah satu minggu dari peristiwa itu,misteri si pelaku belum juga terkuak…
Hingga pada hari ke 4 setelah peristiwa itu,polisi mendatatangi rumah si gadis belia,saat terjadi Tanya jawab dengan tenang si gadis mengelak dan memberi alibi untuk kebenarannya.
Namun,tuhan tidak akan tidur dengan kejahatan,saat terjadi Tanya jawab tiba,si gadis mengerang kesakitan…
Semua panik…
“ada apa nduk..”
Bertanya sang ibu pada si gadis yg bungsu di keluarganya….
Si gadis tak mampu menjawab,hanya terus mengerang….dan tiba – tiba dari kedua paha sang gadis mengalir darah segar…
Di datangkanlah bidan kampung,di bawalah sang gadis ke puskesmas terdekat…..
Dengan diantar para polisi dan perangkat desa…
Si gadis di periksa.
Beberapa saat keluarlah dokter dari ruang periksa,di hadapan para orang – orang yang mengantar si gadis sang dokter berkata….
“dia terkena infeksi pada rahim,dikarenakan penanganan kelahiran yang tidak sempura”
“anak saya tidak hamil,dan tidak melahirkan dokter..!!”
“dia masih sangat muda masih sekolah tidak mungkin dia hamil,bahkan melahirkan”
Sang ibu ngotot menjelaskan.
Sang dokter hanya angkat bahu…
Polisi segera bertindak,dikumpulkannya semua keterangan dari penduduk kampong..
Di bongkar kembali kuburan si bayi untuk keperluan penyidikan….
Kembali kampung pejanten …geger…
2 minggu setelah itu…
Terlihat sebuah mobil polisi berhenti tepat di muka salah seorang penduduk pejanten...rumah si gadis…
“selamat siang pak,kami membawa surat penangkapan untuk anak bapak”
“apa salah anak saya,kenapa di tangkap,dia masih sekolah”
“anak bapak telah terbukti melanggar undang2 perlindungan anak dan pembunuhan”
Bagai tersambar petir sang bapak…
“tidak mungkin…!!!!”
“bukti – bukti sudah kuat pak,sekarang mana anak bapak..?”
Bersamaan dengan itu,dari jalan raya muncul seorang gadis belia…
Dengan seragam sekolahnya…..
“anda ikut kamu ke kantor polisi,untukmempertanggung jawabkan perbuatan anda”
Borgol terpasang….si gadis hanya diam dengan dua anak sungai yg menderas….
Bapak dan ibu si gadis hanya mampu terdiam….
….”anak ku apa yang terjadi..kenapa semua bisa terjadi..”
…………………………………………………………………………
“siapa namamu….!!
Dengan jengkel sang penyidik membentak si gadis..2 kali pertanyaan telah di abaikan itu pembangkangan..!
Dengan menegakkan kepala dan tatapan nyalang si gadis menjawab;
“nama saya;WAHYU..!”
“Siapa yg menghamili kamu…..”
“mungkin nama lelaki itu juga bernama WAHYU”
Jawaban si gadis bagai gumam….
“bagaimana sampai kamu tidak tahu nama lelaki yang menghamili kamu…?”
“karena saya tidak punya kekasih,dan saya tidak tahu kapan saya melakukan hubungan badan itu”
“kenapa bisa begitu..?”
Bingung sang penyidik…..
“saya memang belia,tapi saya sudah besar dan mengerti nikmat dunia,minuman dan semua yg membuat saya hilang akal”
“apa orang tua mu tidak tau semua perbuatanmu dan kehamilanmu…?”
“ah…bagaimana mereka bisa tau…bapak saya sibuk judi,ibu saya sibuk cari uang dengan menjadi pemulung,kakak saya sibuk nongkrong,jadi apa perduli mereka”
Ketus si gadis menjawab….
“menyesal tidak kamu dengan perbuatanmu..?”
“tidak…”!!
“tapi kenapa kamu menangis saat dibawa kekantor polisi,dan selalu merenung”
“saya hanya menyesal kalau saya dipenjara saya tidak bisa main lagi..”
Dengan kesedihan si gadis menjawab itu….
Penyidik diam….
Tidak mengerti atau malas berdebat dengan seorang remaja yang tidak tahu apa yg sudah di lakukannya…….
“pak saya kira2 di hukum berapa tahun…?”
“belum tau,tunggu sidang”
“pak,saya boleh lihat makam anak saya..?”
“ya nanti coba saya usahakan..”
“usahakan boleh ya pak,saya mau kasih nama anak saya..”
“mau kamu kasih nama siapa bayi lelakimu”
Sambil tersenyum,si gadis berkata;……
“akan saya kasih nama;WAHYU….
…………………………………………………………………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar