Senja merambah menghadang malam…
Saat itu,aku baru saja menikmati
indahnya mentari yang lelah meninggalkian bumi
Tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti di depan kos tempat
Aku waktu itu tinggal
Aku melongokkan kepalaku..
“ah..abangku..tumben dia kesini pikirku’
Semenjak ibuku pindah ke bengkulu aku makin jarang bertemu abangku…
Jarak antara aku dan abang makin melebar Karena peristiwa beberapa bulan yang lalu
Menjadikanku enggan bertegur sapa dengannya
“tumben kemari bang…ada perlu apa..?”
Sapaku…
“ikut abang..!!''
Penuh tekanan seperti biasanya nada bicara abang..
aku kaget..ada lagi apa ini??..
seperti kebiasaan selama ini,kalau abangku sudah turun tangan itu pasti
masalah yang sangat gawat.
Aku segera naik kedalam mobil abang..
Suasana kelu,dingin dan kaku…
masih dengan seragam abu-abu putihku,abangku membawakau ke laboratorium...
“ngapain bang kita kesini”
Tanyaku kebingungan…
“sudahlah,kamu masuk,abang sudah daftarkan,periksakan urinemu”
Tak berwarna suara abangku…
Aku ikuti langkah abangku memasuki laboraturium itu..
Setelah selesai tes urine aku dan abangku pulang...
Saat Aku masih diam dalam bingungku,
tiba-tiba abang menghentikan mobilnya..
Dia buka amplop hasil tes urine tsb..
dan..dengan tangan gemetar dia menatap ku...
''siapa yg melakukan??...''
aku terkejut...dengan pertanyaan abang yang aku juga tidak mengerti arahnya..
''melakukan apa bang..??''
dengan takut dan bingung aku menjawab itu...'
'kau hamil dek...kau hamil,katakan sapa yang melakukan!!!??..''
Kata-kata abangku bagai meriam yang meledakkan
Seantero bumi..
Seperti disambar petir...
aku diam!! Diam!!....
Aku tatap lurus mata sedih abangku...mengeluh..
''siapa yg hamil bang'aku tidak punya kekasih,aku tidak pernah jalan malam???''.
Ku dengar isak disebelahku
abang sudah mulai menangis...
luar biasa..abangku yang selalu keras,yang tidak pernah
menunjukkan sayangnya padaku..sekarang “menangis”
dihadapanku….
''ini salahku..!! Salahku tidak bisa jaga kau..!!''..
Penyesalan yang tersirat di suara itu…
aku makin kalut....kalut...ada apa ini..??
“bang,tolong jelaskan ada apa sebenarnya..”
Merintih aku memohon…..
“sekarang kita kerumah tante dulu,nanti kau akan tau setelah sampai sana”
Ahhh…suara itu,suara abangku yg serat dengan rasa sesal..
Dibawalah aku kerumah tanteku...
disana sudah berkumpul saudara-saudara ku..
Kakak ku dan dua tanteku...Aku bingung sekali..
Dan senja itu jadilah senja terkelam dalam hidupku...
Aku menangis sejadi-jadi nya aku katakan pada tanteku...
''tante bukankah wanita hamil itu kalau sudah memiliki suami??,”
tante aku ini jangankan suami,kekasih saja aku tidak punya??...
melolong tangisku..menyembilu rasaku...Aku punya cita-cita,aku tidak ingin kecewakan ibuku...
Aku tidak ingin berumah tangga dalam usia dini...
Yang saat itu usiaku saja belum genap enam belas tahun ....
Dan saat itu aku hamper menjalani semester ke dua kelas
Tiga SMU,aku mendekati ujian akhir….
''tapi kau hamil nak...''
Itulah kenyataannya...jawab tanteku pelan
''Duh gusti...kenapa begini????.
..rintihku...dunia seakan gelap semua..
Dengan bergetar Abangku bertanya
; ''apa kau kenal hendra.??''
''ya,aku kenal dia teman satu sekolah,dia sosial,aku IPA,memang ada apa dengan dia bang...??'''
'dia yg melakukan,dia yang harus bertanggung jawab dengan kehamilanmu''
...Aku terkejut!! Tuhan...kenapa dia?? Aku tidak mencintai dia
,walau aku tau semenjak kepindahanku ke sekolahan itu
dia menaruh hati padaku,
tapi aku hanya menganggapnya teman tidak lebih...
***************************************************************************************
aku terpekur dalam ngungun…
hatiku meraba dalam gelap harapan
sembilu telah datang mengoyaki suar
yang baru saja menyala…..
petikan kembali berdenting sumbang
pada tilas jalan awal datang….
Aku tertunduk,tak mampu menjawab semua Tanya….
Hanya mampu kembali mengingat apa yang pernah terjadi..
Dari awal aku terlahir hingga terjadi semua bencana ini
Awal kedatanganku ke kota pelajar ini
Awal bertemuku dengan hendra
Awal dari semua yang kuanggap
Pintu gerbang kehancuran hidupku
*******************************************************************************
Aku saat itu baru berusia lima belas tahun..
Seorang gadis yang terlahir tiga puluh tujuh tahun yang lalu dari keluarga yang keras..
Bapakku seorang pensiunan AD
Ibuku pensiunan dosen…
Aku anak ke empat dari lima bersaudara….
Dan dari kelima sodaraku,kata tetangga dan saudara-saudara ku
Aku yang paling keras kepala….
Aku lahir di kota lampung
Bapak ku dan ibuku orang sumatera
..
Ibuku seorang wanita yang sangat tegar..
Saat adikku berusia dua tahun,bapakku pergi meninggalkan kami.
Sejak saat itulah ibuku menjadi orang tua tunggal
Beliau berusaha,menyekolah kan dan mendidik anak-anaknya sendir
dengan kesopanan,iman dan ketaqwaan…
Dulu sewaktu bapak ku masih ada,kami hidup sangat bahagia
Kami termasuk orang terpandang di daerah kami…
Bapakku seorang panutan,
kejujuran dan kepribadiannya membuat bapak ku
Menjadi orang yang di tua kan…
Keluarga kami sangat di hormati di daerahku…
Kepergian bapak ku untuk selamanya dengan meninggalkan kelima anak yang masih
Kecil [saat itu kakak sulungku baru kelas dua SMP]
Membuat ibuku stress..
Karena ibu ku selalu ingat bapak ku ,juga anak-anak yang sudah butuh biaya
Apa lagi kami tinggal tidak di kota besar
Sedang ibuku ingin anak-anaknya menjadi “orang”
Maka ibu ku mengajak kami untuk pppindah ke yogyakarta
Demi melupakan kenangan bersama kami terpaksa berpisah
Saat itu aku baru masuk SMU,
Dan aku yang di tinggal sendiri di lampung aku bersekolah di tanjung karang
Kakak ku yang pertama sekolah keperawatan di Bengkulu
Abang ku,satu-satu nya anak lelaki di keluarga ku kuliah di Jogjakarta
Kakak ku satu lagi kakak di atasku persis, juga di yogya
Dan adikku yang bungsu saat itu baru SD
Aku bertahan tinggal sendirian di lampung,aku kos di daerah way halim..
Saat ditinggal sendiri itu aku mulai belajar hidup mandiri
Dan prihatin,aku tidak punya sapa-sapa lagi dilampung
Hanya tinggal rumah tua,rumah kenangan kami….
Keluarga kami terbiasa dengan didikan militer..
Disiplin yang tinggi..
Dan karena dulu waktu bapak ku masih hidup kami termasuk
Orang berharta juga terpandang di daerah kami
Mungkin itu yang dulu membuat kakak-kakak ku sedikit enggan
Bergaul dengan kaum menengah ke bawah…
Semua itu membentuk kami menjadi jiwa-jiwa yang keras….
Dulu,jarang sekali aku menemukan suasana penuh canda atau pun kehangatan
Dalam keluarga yang ada hanya..
Belajar dan belajar…
Saat memasuki SD jiwa seniku sudah mulai muncul
Aku senang menulis
Tapi buat keluarga ku,penulis itu tidak menghasilkan uang
Menulis itu tidak berguna…..
Apa pun kegiatan tentang seni adalah bualan buat mereka...
Sering sekali pertentangan masalah itu muncul saat aku minta ijin untuk mengikuti berbagai lomba tulis menulis…
Atau apa pun jenis dunia seni…
Abangku sangat keras saat itu dan main tangan,aku jadi malas bicara dengannya…
Dan saat itu pun abangku di jogja menjadi bandel,habisin uang ibuku
Untuk minuman keras juga judi,
Aku ingat hari itu aku mendapat telegram dari ibuku yang isinya
Aku di minta mengurus surat pindah sekolah
Ibuku ingin membawaku ke yogya biar kami berkumpul disana semua.
Aku keberatan sebenar nya karena dengan sendirinya aku di lampung
Aku bebas berekspresi di dunia seni…
Namun aku tidak kuasa untuk menolak keinginan ibuku..
Apalagi abang ku sudah mulai turun tangan untuk membujuk aku agar mau pindah sekolah
Rasa takut ku melebihi rasa ingin ku melanjut kan hoby menulis ku
Maka saat hendak kenaikan kelas dua,dengan berat hati aku urus kepindahan sekolah ku.
Saat itu aku bersekolah di SMU favorit di kota lampung
Dan aku bilang ibu ku,aku mau pindah tapi aku pindah kesekolah yang setera dengan
Sekolahan ku di lampung.
Saat itu ibu ku mengatakan aku sudah mendapat sekolah di SMU favorit di yogya…
Aku lega…
Tinggal tunggu abang ku jemput aku di lampung.
Saatnya tiba aku harus hijrah dari lampung..
Sedih meninggal kan tanah kelahiran dan kebebasan berseni ku…
Saat itu juga pertama kali nya aku akan menginjak kan kaki ke kota pelajar Yogyakarta…
Dengan menumpang bus antar propinsi,aku dan abang ku berangkat ke yogya….
Saat itu aku membawa banyak sekali barang-barang..
Sisa barang ibu ku dan barang-barang ku sendiri.
Aku pikir saat itu aku sampai yogya dijemput dan langsung sampai rumah kontrakkan ibu ku.
Tapi dugaan ku meleset..
Entah kenapa saat sampai semarang abang ku berkata pada ku..
“dek,kau langsung ke jogja sendirian,aku turun disemarang”
Dengan enteng nya abang ku memerintah kan aku.
Aku hanya diam,bingung..
Abang ku kasih aku sedikit uang dan catatan bis mana yang harus aku naiki bila tiba di terminal yogya
Dan bisa sampai kerumah ibu ku.
Aku bawa barang banyak sekali,dan aku baru pertama kali ini ke yogya
Bingung sekali saat itu,tapi aku tidak berani menolak kemauan abang ku
Aku sendiri tidak tau ada keperluan apa abang ku berhenti di semarang.
Empat jam kemudian sampailah aku di kota pelajar itu
Hari saat itu sudah senja aku mulai cemas dengan kebutaan ku akan kota jogja
Apa lagi saat itu handphone dan alat komunikasi belum secanggih sekarang.
Aku hanya telpon ibu ku melalui wartel di terminal yogya
dan ibu ku juga kaget saat aku bilang aku sendirian dan abang ku
Turun disemarang,ibu ku marah-marah
Karena abang ku melepas tanggung jawab nya membawa ku sampai yogya.
Dengan sedikit uang yang di beri abang ku,akhirnya aku naik bis kota yang di beri tahu abang ku
Jengkel,sedih sekali rasanya…dua hari diperjalanan,sendirian dikota yang
aku tidak pernah mengenal nya dan membawa barang yang lumayan banyak.
Selepas maghrib akhirnya sampai juga aku dirumah kontrakan ibu ku..
Lumayan jauh dari terminal kota yogya..
Lega bercampur senang saat aku bisa bertemu kakak ku dan adik ku juga ibu ku lagi
Walaupun rumah kontrakan ibu ku tidak sebesar dan semewah rumah kami di lampung tapi
Aku merasa punya keluarga…
Setelah istirahat aku menanyakan tentang sekolahan ku
“mam,gimana ini,aku sekolah dimana,kata mama waktu itu aku sudah dapat sekolahan”
Mama ku diam..hanya mata nya yang terlihat lelah..
“waktu itu mama sudah suruh abang mu daftarkan kau,tapi tidak tau sampai sekarang
Kau belum dapat sekolahan,dan sekarang malah abang mu tidak pulang”
“lho…bagaimana ini mam ,seminggu lagi tahun ajaran baru,aku sudah minta surat pindah
Sekolah dari sekolah ku dulu dan aku di yogya belum dapat sekolahan..?”
Resahku mulai membuncah..
Aku tidak mau sekolah ku berantakan…
Apa lagi di lampung aku termasuk siswa yang aktif dan selalu masuk ranking tiga besar.
“sudahlah ,jangan khawatir,besok biar kakak mu yang antar kau cari sekolahan”
Ibu ku berusaha menenangkan aku…
Keesokan harinya..mulailah aku dan kakakku mencari
Sekolahan buat ku…
Seminggu sudah kami keluar masuk SMU Yang statusnya sama dengan sekolah ku dilampung
Saat itu sekolahan favorit di yogya belum sebanyak sekarang ini.
Tapi semua mengatakan tidak ada formasi lagi untuk jurusan biologi…
Aku kecewaa sekali,putus asa…
Sampai dua minggu setelah ajaran baru aku belum juga dapat sekolahan.
Aku minta pulang lagi kelampung,tapi ibuku tidak ijinkan aku pulang
Abang ku sudah pulang dari semarang.
Ibuku ngomel-ngomel dengan abang ku karena aku tidak dapat sekolahan.
Akhirnya entah inisiatif siapa,aku dimasukkan kesekolahan
Yang berada di tengah-tengah desa dengan kridibilitas ;terdaftar…
Aku nangis sejadi-jadinya,aku kecewa sekali
Kenapa mereka tidak menghargai aku,ingin ku….
Saat itu aku tidak mau sekolah,aku bilang biar tahun depan saja aku lanjut sekolah
Tapi abang ku marah
“untuk sementara kau sekolah di sini dulu,nanti semesteran pindah ke semarang
Disana ada formasi untuk jurusan biologi..!!!”
Kembali aku hanya terdiam,karena rasa takut ku…
Aku mulai frustaaasi..
Aku benci keadaan saat itu
Dalam keadaan kecewapun aku masih dimarahi..
Tidak ada kata---kata lembut yang menghibur ku…
“oke mama aku mau sekolah disana tapi hanya satu semester,setelah itu aku minta pindah..!!’
Akupun makin keras dalam kecewa ku.
Mulailah dengan enggan aku masuk sekolah yang benar-benar sekolahan tidak bermutu
Guru pengajarnya pun hanya lima orang.
Murid-muridnya pun murid buangan,murid yang tidak naik-naik kelas
Murid keluaran dari sekolah lain
Murid yang sudah menikah dan ingin melanjutkan sekolah lagi..
Aku jadi malas sekolah….
Aku mulai berteman dengan anak-anak bandel yang dilempar orang tuanya karena di pecat
Dari sekolah mereka
Anak-anak kota yang orangtuanya sibuk mencari uang.
Aku mulai kenal miuman,merokok…
Aku jarang dirumah..
Pagi aku beragkat sekolah,sore aku pulang dalam keadaan mabuk dan sebentar buka buku
Karena ibuku selalu marah bila kami tidak belajar
Setelah itu tidur
Untuk membiayai sekolah dan hidup kami
Ibu ku membuka kantin di salah satu kampus swasta di yogya
Berangkat pagi dan pulang sore hari
Abang ku jarang ada di rumahadik u main dirumah sodara ibu ku seharian
Kakak ku sibuk dengan sekolahannya,yang saat itu sekolahan terfavorit di jogya
Jadi buat ku tidak ada masalah walaupun aku tidak pulang seharian….
Dan kalau pun aku pulang dengan bau alkohol mereka tidak ada yang tahu
Mereka sibuk dengan urusan masing-masing…
Begitulah rasa kecewa dan benci ku terus bertambah
Apa lagi setiap aku minta ijin untuk mengikuti lomba tulis menulis
Atau lomba bersyair
Mereka selalu menentang dan menghina aku.
Sampai sudah satu semester..
Aku bertanya pada ibu ku
‘mam ini dah satu semester,jadi kan aku di pindahkan..?”
Sekolahan itu gak bermutu mam ,muridnya juga naka-nakal,bukan tambah pinter tapi tambah bodoh aku”
“ah..sudahlah bertahan aja kau di sekolah itu,habiskan biaya saja..!’
Sergah ibu ku…
Aku memaklumi keadaannya,tapi bukankah mereka yang menjanjikan aku dulu..?
Kalau mereka tidak janjikan aku mungkin masih bisa pulang ke lampung kesekolahan ku yang dulu…
Ibuku malah marah-marah…
Aku hanya diam..dan diam..entahlah..aku merasa tidak lagi dianggap sebagai manusia.
Aku semakin frustasi…
Aku makin sering bolos,aku ikut gank-gank di yogya,
Ikut ndugal istilah anak-anak yogya….
Karena sifat keras ku..aku menentang keluarga ku dengan cara ku…
Namun kenakalan ku hanya sebatas berkelahi,gank dan minuman keras
Aku tidak mengenal pacaran ataupun hubungan sex bebas…
Aku masih terkendali,apa lagi ibu ku seorang yang taat beribadah
Kadang saat pulang dalam kondisi mabuk pun aku masih sembahyang,
karena takut dimarah ibu ku kalau
Aku tidak sembahyang
Ibu ku tidak pernah mengijinkan anak perempuya nya keluar setelah maghrib..
Apalagi bermalam di tempat orang lain
Tidak akan beliau mengijinkan itu.
Abang ku jarang bertemu aku,aku berusaha menghindar bertemu abang ku
Karena aku anggap semua yang terjadi ini karena kesalahannya
Karena dia lebih mementingkan hoby judinya dari pada urusin aku..
Uang yang ibu ku beri untuk urus sekolah ku pun di pakenya hura-hura…
Sampai pada satu sore aku terkejut saat pulang sekolah
Ibu ku,abang ku dan kakak ku sudah menunggu aku di ruang tengah..
“ada apa ini..’
Pikir ku,tidak biasanya jam segini mereka berkumpul.
“dari mana kau..!!??”
Bentak abang ku..
Aku tidak menjawab,langsung masuk kamar ku…
“kenapa diam..!!dari mana kamu..!!”
Abang ku dan ibu ku mengikuti aku masuk kekamar ku…
“ya dari sekolah mam..emang dari mana mama kan liat aku masih pake seragam”
Kujawab sekenanya..
“kenapa kamu pulang selalu sore..?”
Abang ku melotot mengintrograsi aku…
“ekstrakulikuler”
Dingin penuh benci aku menjawabnya…
‘dasar pembohong kamu,sudah berani kamu bohongi mama yaa..!!!”
Melengking ibu ku menghardik aku…
“mau kasih alasan apa lagi kamu..!!”
Abang ku membentak aku sambil melempar sebuah surat beramplop coklat kemuka ku…
Aku terkejut,disitu ada kop nama sekolahan ku…
“buka itu dan kamu baca..!!!”
“mau bohong lagi..?!”
Ibuk u melanjutkan omelan nya..
Pelan ku buka surat itu..
Peringatan absensi karena sudah lebih satu bulan aku bolos…
“apa alasanmu..?”
Abang ku buka suara…
Entah kenapa tiba-tiba amarah ku muncul…
Kenapa mereka mengadili aku tanpa perduli semua kecewa ku karena mereka..??
“bang..apa bedanya aku bolos apa enggak..di sekolahan seperti itu aku tidak akan dapat ilmu apa-apa”
“dan satu lagi bang,semua ini karena abang,apa abang tidak merasa abang yang bohongin aku,abang yang
Terlantar kan sekolah ku”
‘abang yang hancurkan semua..!!...mana tanggung jawab abang
sebagai sodara lelaki satu-satunya di keluarga
abang sibuk dengan diskotik,miras dan judii..!!”
kutantang mata abang ku..seperti muntahan rasa kecewa ku semburkan amarah ku..
tiba-tiba…
plaaaaaaaaaaaakkkk…!!!
Pllllaaaaakkkkkkkkkkk…!!!
Bertubi-tubi abang ku tampar aku
Aku terperanjat antara percaya dan tidak…
Belum pernah bapak dan ibu ku sakiti raga ku…
Kenapa abang ku berani menampar ku..?????
Dengan rasa sakit hati yang luar biasa
Aku berdiri,aku balas tamparan abang ku..
Abang ku tidak diam dia kembali pukuli muka ku
Aku lawan lagi,terjadilah perkelahian fisik yang tidak seimbang
Aku wanita yang masih berusia lima belas tahun dan abang ku yang sepuluh tahun
Lebih tua dari aku
Dengan tubuh dua kali lebih besar dari aku….
Ibu ku dan kakak ku berteriak-teriak melerai kami
Tapi seolah telinga sudah tertutup nafsu amarah…
Saat amarah abang ku memuncak..dia ambil kursi
Aku tau kondisi sudah tidak mungkin untuk ku membela diri…
Dengan cepat,dengan masih menggunakan seragam abu-abu
Dan tanpa membawa apa pun
Tanpa alas kaki,aku lari keluar rumah..aku larii..terus lariii….
Saat itu hari hujan gerimis dan malam telah turun
Hatiku terluka..sangat terluka
Aku terus berlari…
Dengan muka memar dan bibir berdarah…..
Saat aku sudah merasa aman dan jauh dari rumah
Aku hentikan lari ku..
Aku berjalan dengan kaki yang sudah berdarah karena gesekan aspal…
Lelah sekali….hampir pingsan saat itu kurasa
Ketika tiba-tiba,ada sebuah motor mendekatiku….
“heyyy..ada apa dengan kamu…kenapa malam-malam
Jalan sendiri..?”
Sedikit kaget aku menoleh..
Aku kenal suara itu…
“ohh..kau hendra”
Jawab ku sedikit lega..
Hendra teman satu sekolah ku anak IPS
Hendra bengong melihat kondisi ku..
“apa yang terjadi ayumi..?”
“kenapa kamu acak-acakan begini..?”
“dan bibir mu berdarah kamu masih pake seragam..ada apa..???”
Aku diam,entah tiba-tiba air mata ku yang selama kecewa ku
Tidak pernah tertumpah saat itu seperti bendungan yang meluap
Aku terduduk,sambil menutupi muka ku dengan kedua telapak tangan ku
Aku menangis sesenggukan…
“aku habis berantem dengan abang ku”
“aku tidak mau pulang..”
Lemas sekali aku menjawab…
“sudah lah ,ayo ikut aku pulang kerumah ku”
Hendra turun dari motornya dan menghampiri aku.
“tidak usah,aku mau pulang ke lampung,ke rumah bapak ku”
Aku berkeras,saat itu yang ada di hati ku
Aku hanya ingin pulang ke rumah di mana aku di lahir kan
Dan menghabis kan masa kecil ku
“iya..besok,ini kan sudah malam,dan keadaan mu seperti ini,
Muka mu harus di obati,kaki mu penuh darah itu”
Hendra berusaha membujuk ku
Aku baru tersadar dengan keadaan ku….
Dan aku juga baru sadar bahwa aku tidak membawa uang serupiah pun.
“aku tidak mau ke rumah mu,aku takut nanti orang tua mu marah”
Aku menjawab ajak kan hendra..
“iya,tapi kamu mau kemana..?”
“ayo,aku antar”
Hendra memapah aku mendekati motor nya…
Aku bingung,aku mau kemana..
Aku baru delapan bulan di jogja,teman-teman ku hanya sebatas teman sekolah
Dan aku tidak tau di mana rumah mereka.
“kamu mau kemana ndra..?”
Tanya ku melihat penampilannya yang rapi…
“ini susi ulang tahun di villa om nya di kaliurang,kamu kenal susi kan..? anak bahasa’
Jawab hendra
“iya,aku tau dia temen ku ,aku juga di undang tadi,tapi gak mungkin aku datang kan
Makanya aku tolak undangan nya malam ini’
“ya sudah kamu ikut aku aja kesana,tidur sana aja mala mini,banyak anak-anak kok’
Ajak hendra member solusi..
Aku masih mematung,bingung,aku takut
Karena selama ini,ibu ku selalu melarang aku untuk nginap,apa lgi pergi dengan lelaki.
“ayolah hujan makin deras nanti kamu masuk angin,mendung nya gelap sekali ini”
Hendra mengingatkan aku..
Aku dongak kan kepal ku..
Mengikuti arah mata hendra…
Ya..tidak ada bintang
Hanya ada gelap…
Gelap yang beku,seperti hati ku
Seperti luka hati yang aku rasa kan…
“baik lah aku ikut kamu”
Putus ku akhirnya…
Dengan kondisi ku yang awut-awutan aku berboncengan motor dengan hendra
Ke villa tempat susi mengadakan acara pesta ulang tahun nya…
***********************************************************************************
Sesampainya disana
Semua teman terkejut dengan kondisi ku
Tapi hendra segera melarang siapa pun bertanya
Seperti biasa di tempat pesta yang berisi anak-anak muda…
Bau alkohol langsung menyengat di hidung ku…
Tapi aku enggan bergabung dengan mereka,badan ku sakit semua…
Aku minta satu kamr kepada susi
Aku pengen istirahat…aku lelah sekali.
Saat aku mengurung diri di kamar,hendra masuk
Membawakan makanan buatku
“terima kasih ndra..aku berhutang budi sama kamu”
“ah..sudah lah ayumi,kamu tau kan dari pertama aku melihat kamu,aku sudah suka dengan kamu”
Sambil menuang kan segelas air putih hendra mengatakn isi hati nya
“ow..maaf ndra,aku tidak berfikir kearah situ”aku berusaha mengalih kan pembicaraan..
Aku tau selama ini dari temen-temen,kalau
Susi sudah lam naksir hendra,tapi hendra menolak susi,aku tidak mau mencari
Masalah dengan hal-hal yang aku sendiri belum mau memikir kannya…
“ayumi ,mau aku bawakan bachardi..?”
Celetksatu suara yang datang dari celah pintu…
“iin..makasih.. kalau masih ada ,bolehlah,aku sedang penat banget”
Iin datang membawa kan aku setengah botol bachardi..
Hendra sudah keluar dari kamar ku….
Pelan aku tuang sedikit demi sedikit bachardi ke dalam sloki..
Aku mereguknya bersama air mata
Kecewa dan merasa berdosa pada ibu ku
Aku menyayangi ibu ku
Tapi aku juga kecewa dengan apa yang mereka lakukan….
Terdengar pintu kamarku berderit..
“jangan banyak-banyak minumnya,sudah..kamu tidur saja ,istirahat”
Hendra kembali datang….
Aku sudah setengah mabuk…
Aku habis kan setengah botol minuman setan itu…
Dan setelah itu,aku tidak ingat apa-apa lagi
Sampai pagi harinya aku terbangun..
Mulut ku pahit sekali,mata ku panas…
Dan…hey kenapa baju ku berantakan..?
Aku celingukan..
“ahh aku sendiri kok..”
Tapi tiba-tiba aku merasa pedih sekali pada kemaluan ku..
“mungkin akibat aku lari tadi malam”
Pikir ku….
Pelan,aku buka pintu kamar ku
Hendra tertidur di sofa depan kamar ku…
Susi dan kawan-kawan nya pulas di depan TV.
Ahh…aku tidak suka suasana seperti ini…
Cepat aku ke kamar mandi..
Saat aku buang air kecil,aku melihat bercak darah di celana dalam ku
Dan terasa pedi saat aku buang air kecil..
Duh..aku haid nih..
Hanya itu yang aku pikir kan….tidak ada pikiran lain…
Aku harus cepat pulang,ibu ku pasti sangat resah..
Hanya itu yang aku pikir…
Tapi naik apa..
Aku tidak punya ongkos….
Dengan tekad,aku tulis secarik surat,aku tinggal kan di atas tempat tidur ku
Aku ucap kan terima kasih atas tumpangan motor hendra,kamar susi dan minuman nya…
aku pinjam sandal jepit susi
Aku berjalan pelan turun dari puncak kaliurang….
Aku coba hentikan mobil pengangkut sayuran
Dan ada yang kasihan aku di beri tumpangan sampai rumah ku
Lewat jalan belakang,aku mengendap-endap masuk rumah.
Aku takut kalau abang ku masih di rumah.
Saat ku intip garasi,mobil abang ku sudah tidak ada..
“sudah pergi dia”
Aku masuk lewat pintu belakang…
Disitu aku melihat pemandangan yang sangat membuat ku merasa bersalah….
Aku melihat ibu ku
Sedang duduk tafakur..
Sambil menangis….dengan mukena nya….
“mama…”
Pelan..kupeluk mama ku..
Aku menangis..
“maafin aku ma..maafin aku…aku janji setelah ini aku tidak akan bolos lagi”
Ibu ku memeluk ku..
“Anak ku..dari mana kamu”
“mama tidak tidur semalaman..mama khawatir keadaan mu”
“ayumi,cobalah menerima keadaan dan maaf kana bang mu,kita semua menderita setelah bapak mu tidak ada”
Aku menangis…menyesal telah menykiti ibu ku…..
Dan saat itu aku berjanji,di mana pun aku sekolah aku mau sekolah yang benar.
Tidak akan bolos lagi dan berhenti minu minuman keras….
*****************************************************************************************
Setelah peristiwa itu aku tidak mau bolos sekolah lagi
Dan setiap berangkat sekolah hendra sering nyamperin aku di gang masuk rumah ku….
Baru berjalan satu bulan kedamaian itu
Tiba-tiba abang ku pulang kerumah dengan marah-marah….
“ayumi..!!! siapa yang selalu antar kamu sekolah tiap pagi itu..!!”
Menggelegar suara abang
Aku dan ibu ku terkejut…
“apa sih bang..?”
“itu teman satu sekolah ku,kebetulan kalau berangkat dia lewat gang rumah kita,dan aku ikut dia”
“memang kenapa bang..?”
Tanya ku heran…
“kamu jangan bergaul dengan orang kampung seperti dia”
“orang miskin itu”
Aku kaget..”apa-apa an sih bang..?”
“Bukannya abang yang paksa aku untuk sekolah di sana ya wajar kalau temen-temen ku juga Cuma orang
Kampung..lha sekolahnya juga di kampung..
Jawab ku ketus,seolah mengingat kan kembali tentang kekecewaan ku….
“sudah-sudah,jangan bertengkar lagi..”
Lerai ibu ku..
“ayumi besok lagi sekolah bawa vespa mu jangan lagi boncengan dengan teman lelaki mu”
Berkata ibu ku menengahi…
“ada apa sih mam,apa-apa di larang,berteman di larang,mau ikut lomba di larang”
Aku masih kesal dengan kata-kata abang ku….
“sudah lah kamu itu kalau di bilangin ga pernah mau nurut”
Abang ku dengan kasar maki aku
“terus kalau aku gak mau turuti maunya abang apa abang mau bunuh aku..?
Mau pukuli aku lagii..?”
Jawab ku..
Teringat kembali sakit hati ku tiga minggu yang lalu…
“diam kamu..sok jagoan banget kamu..!!”
Bentak abang sambil tangan nya berayun mau tampar aku
Cepat aku tangkis tangan nya..
“jangan pernah sakiti badan ku lagi..”
Tajam aku berkata…
“sudahlah ayumi,kamu itu melawan sekali sama abangmu”
bu ku berusaha membela abang ku….
Aku kesal sekali…
Apa salah ku….
Kenapa selalu aku yang di marahin selalu aku yang salah..??
Akhirnya aku diam..
Aku berangkat sekolah
Tapi aku tidak kesekolahan..
Aku naik bis menuju terminal kota….
Aku sudah muak dengan ketidak adilan yang ada di rumah ku..
Aku mau pulang ke lampung,di rumah bapak ku….
Kebetulan aku baru di kasih uang pelunasan BP3 dan SPP oleh ibu ku
Jadi aku pegang uang lumayan banyak….
*******************************************************************************************
Aku naik bis ke lampung
Dan senang sekali saat aku sampai rumah..
Kebetulan di rumah ku di jaga oleh anak angkat ibu ku..
Mereka menyambut ku dengan hangat sekali
Mereka sangat menyayangi ku…
Rasanya nyaman sekali di rumah sendiri tanpa melihat
Kearoganan abang dan ketidak adilan ibu ku.
Di sana ada anak angkat ibuku yang mengurusi rumah kami
Dari aku bayi mas agung dan istrinya sudah kerja dengan bapak ku
Jadi mereka menyayangi anak-anak bapak ku seperti anak mereka sendiri.
“kenapa ayumi,kamu pulang..?
Mas agung bertanya penasaran..
Dengan merebahkan kepalaku di punggung kakak angkatku aku sesenggukan..
“aku capek mas,sebel.mama sama abang selalu saja buat aku kecewa”
“ya sabar ayumi,kasia ibu mu,dan abang mu memang keras dari dulu sabar aja”
“aku dah hilang sabar mas..aku pengen disini,aku minggat aja dari rumah”
“lho…jadi ini kamu kesini ibu gak tau..!!??”
Terperanjat mas agung dengan penjelasan ku…
“kamu harus segera pulang ke yogya,jangan kecewakan dan buat resah ibu mu”
“ayo siap kan barang-barang mu mas agung antar ke rajabasa [terminal bis lampung”
“mas…biarkan aku di sini beberapa hari dulu,tidak tahu kenapa,seminggu terakhir ini,
badanku lemes dan aku merasa mual,ngantuk ,pusing terus/”
aku meminta dengan rasa yang benar-benar tidak ingin pulang..
“kamu sakit apa..? memang muka mu pucat sekali”
Jawab mas agung sambil memegangi dahi ku dan memandang wajah ku
“kita ke dokter saja besok sore,mas agung gak mau kamu sakit di sini”
“gak usah mas,mungkin memang aku kecapean dan stress,aku butuh istirahat saja’
Sambil bangkit,ngantuk sekali rasanya aku langsung tertidur…
**********************************************************************************************
Dua hari sudah aku berada di rumah induk keluarga kami
Badan ku semakin lemas,mual dan hanya ingin tidur saja..
Gak karuan rasanya badan…
Pada hari ke tiga ,aku di kejutkan ,ketukan kamar ku ..
“tok,to,…tok…ayumi,buka pintu dek..!”
Aku terkesima…
Suara di balik pintu itu…
Itu suara abang ku bukan suara mas agung…
“ayolah,buka pintu nya,abang gak akan marah lagi dengan mu”
“abang mau jemput kamu,ayo..kita pulang”
Berdesir darah ku..
“ah,mas agung,pasti tlpon mama,dan bilang aku disini”
Aku bergumam sendiri..
“aku gak mau pulang bang,biar kan aku di sini..aku capek dengan keras nya kalian”
Aku tidak mau buka kan pintu..
“dek,mama mau pindah ke Bengkulu,abang sudah janji sama abang untuk tidak
Marahin kau lagi,abang janji itu juga sama kamu,sekarang,tapi ayo kita pulang ke yogya dulu”
Akhirnya demi mendengar janji abang ku
Apa lagi,mama ku di minta nenek ku unutu tinggal di Bengkulu
Temani nenek ku….
Aku langsung ikut pulang ke yogya…..
Sampai yogya,aku tidak sempat lagi ketemu ibu ku
Ibu dan adik ku sudah berangkat beberapa jam sebelum aku sampai yogya
Sedih sekali rasanya,harus terpisah lagi
Ibu dan adik ku di Bengkulu
Abang dan kakak ku kos sendiri-sendiri…
ternyata aku pun sudah di carikan tempat kos
Senang juga aku waktu tau begitu,berarti aku bebas menggeluti dunia tulis menulis
Aku dah biasa sendiri jadi buat ku bukan hal sulit untuk hidup sendiri
Hanya saja rasa badan ku ini yang membuat aku heran
Kenapa setiap habis makan aku muntah..
Kenapa pusing terus dan lemah badanku…
Untuk bawa ke dokter aku belum ada waktu dan bingung mau di bawa ke
Dokter bagian apa…
Aku juga tidak mengeluh dengan abang atau kakak ku
Aku biar kan saja rasa sakit di badan ku…
Hanya sempat aku katakana pada hendra waktu kita sedang
Sama-sama buat PR di kos ku
“ndra kenapa ya,aku mual terus dan lemes banget”
Tanyaku..
“masuk angin kali kamu ayumi”
“biasa kayak gitu kalau kurang tidur kok..”
Ya…mungkin benar apa kata hendra..hanya masuk angin…
Ya…Cuma itu sebatas yang aku tahu sakit ku
Masuk angin…..
*****************************************************************************************************
“ayumi,kamu tahu rumah hendra…?”
Abang bertanya memotong semua kenangan ku
“iya,kamu tau rumahnya,kita harus kesana mala mini,minta pertanggung jawaban dia”
Tante ku setengah emosi nimbrung…
“tapi tante…sebentar lagi aku ujian.aku tidak mau menikah,aku tidak mencintai hendra
Aku mau sekolah tante..!!”
Aku berteriak histeris…
“tapi anak dalam perut mu itu butuh seorang ayah dek”
“abang dan tante tidak ingin anak itu di gugur kan”
Tegas abang ku menekan kan keputusannya….
Aku bengong..
Ohh..kebutaan jalan
Tlah memasukkan aku ..juga hari depan ku
Ke dalam lembah terdalam…..dan gelap…..
**********************************************************************************************
Esok hari nya setelah malam itu tante dan abang ku
Merunding kan jalan keluar dari permasalahan ku usai
Kami mendatangi kediaman hendra…
“permisi pak,apa benar ini rumah hendra”
Abang ku yang bertanya.
“oh ya benar,mau cari siapa mas..”
Jawab orang itu ,yang akhirnya menjadi mertua lelaki ku…
“lho..hendra tidak bilang kalau punya pacar tuh mas”
Tanya bapak nya heran setelah abang ku menceritakan semua…
“iya..!! dan saya juga tidak merasa di pacarin anak bapak..!!
Tapi anak bapak perkosa saya..!! anak bapak mengambil kesempatan dalam kondisi saya tidak sadar..!!..”
Ku muntah kan emosi ku,demi melihat bapak hendra seperti ingin
Melindungi anak nya…
Dan tidak ingin mengakui kebejatan anak nya..
Terdengar suara derum motor..
“itu dia pecundang itu datang..!!”
Serbu ku keluar rumah…
Melihat hendra pulang darah ku mendidih…
Berani nya dia merusak masa depan ku…
“hey..pecundang..!! apa yang kamu lakukan pada ku malam itu..!!”
“jawab aku..!!!”
“kau perawani aku malam itu dalam kondisi aku mabuk…dalam kondisi jiwaku tersakiti..!!”
“biadab kamu..!!!”
Aku sudah tidak kuasa menahan marah ku…
Aku maki-maki hendra….
“masih bapak mu mengatakan kamu anak baik-baik..???’
“masih juga kamu tidak mau ngaku bedebah…!!!”
Bentak ku saat melihat hendra membisu…
“sudah lah dek malu di lihat tetangga”
Abang memapah ku masuk ke rumah hendra..
Tante-tante ku hanya memandang ku dengan pandangan iba…
“mas,bapak,tante ayumi..maaf kan aku,aku akui aku yang melakukannya,
Malam itu aku melihat ayumi tidur dalam mabuk nya,aku mencintai ayumi sejak pertama bertemu,tapi ayumi
Tidak pernah menerima aku..”
Terbata dan dengan wajah memucat hendra mengakui kesalahannya..
“bapak hendra mau bertanggung jawab”
Hendra mengalih kan pandangan kea rah bapak nya…
“aku yang tidak mau kamu nikahi..!!!”
“aku masih mau sekolah..!!!”
“usia ku baru enam belas tahun kurang…!!!!”
“aku juga tidak mencintai kamu…!!!”
Membabi buta aku berteriak…
Abang tiba-tiba membuka suara..
“kamu harus menikah dek…harus,abang tidak mau menutup aib dengan aib”
“abang juga tidak mau kamu membawa perut besar tanpa ada suami”
“abang…aku masih mau sekolah.aku masih pengen nonton,nulis,
aku belum mau menikah,aku tidak mencintai dia..”
aku bersujud di kaki abang ku..
ruangan menjadi hening dan kaku….
Tanteku mencoba mencair kan suasana;
“begini pak,kemaren itu ada yang namanya susi datang ke rumah saya,
Katanya dia teman hendra,dia kata kan hendra cerita bahwa hendra sudah tidur dengan ayumi,ponakan saya”
“dan sekarang kedatangan kami kemari untuk minta pertanggung jawaban anak bapak,apa lagi tadi bapak
Sudah dengar sendiri,anak bapak sudah mengakui perbuatannya”
Tante ku langsung menuju pokok permasalahan..
Aku sudah tidak berdaya untuk menentang pernikahan itu….
..ternyata susi yang menyampai kan kepada tante ku
Susi memang benci pada ku setelah dia tahu hendra naksir aku
Apa lagi susi sering melihat aku dan hendra berboncengan
Tiap datang atau pulang sekolah
Aku tidak minta pada hendra untuk selalu menunggu ku…
Hendra yang selalu menunggu aku keluar dari gang rumah ku
Begitu juga saat aku pulang sekolah…
Dan rupanya saat aku tanyakan kepada hendra rasa mual ku
Dia menanya kan pada susi..
Dan susi sudah tahu itu gejala kehamilan…
Tapi susi tidak sampai kan pada ku,malah susi bicarakan pada tanteku….
“begini bu,kalau memang hendra sudah mengakui
Saya sebagai orang tua ya hanya ikut saja,saya juga akan
Maminta anak saya untuk bertanggung jawab”
Jawab Bapak henra demi mendengar penjelasan anak nya
“tapi,begini pak..”
“berhubung adik saya masih terlalu muda dan dia juga belum selesaikan sekolahnya
Maka kami sudah putus kan tadi malam,bahwa pernikahan ini
Hanya sampai anak dalam kandungan adik saya lahir”
Aku terperanjat antara senang dan kaget…
Saat abang ku panjang lebar mengata kan itu…
“lho..kok begitu mas..jadi pernikahan ini hanya sampai anak saya lahir..???”
Tanya hendra terkejut..
“iya..dan setelah itu cerai..aku masih mau sekolah,aku punya cita-cita
Dan aku tidak mau punya suami yang mencuri keperawanan ku..!!!”
Ketus aku yang menjawab…
“begini hendra,ibu ayumi tidak mengetahui hal ini,dan kita semua jaga itu,jangan sampai ibu ayumi ada apa-apa
Kalau mengetahui ini,kasian ayumi hanya tinggal punya satu orang tua”
Tante ku berusaha memberi alasan.
“lagi pula,mau dengan apa kamu beri nafkah adik saya,kamu juga belum tamat SMU
Dan yang saya tahu dari teman-teman mu kamu sudah tiga kali
Di keluarkan dari sekolah karena kerjaan mu yang berkelahi
Dan mabuk-mabuk kan
Saya tidak mau adik saya menderita mempunyai suami seperti kamu”
Abang ku menimpali alasan kuat tentang syarat pernikahan yang kami ajukan….
**********************************************************************************
Malam itu juga..
Kami mengundang perangkat desa..
Tante dan abang ku ingin
Hendra dan keluarganya membuat surat perjanjian
Yang isinya mengakui perbuatan hendra
Telah menghamili ayumi
Dan bersedia menikahi ayumi sampai
Dengan anak dalam kandungan ayumi lahir
Dan setelah itu hendra harus menceraikan
Ayumi
Serta anak dari ayumi akan di ambil
Oleh keluarga hendra…
Perjanjian yang miris
Aku sudah tidak bisa lagi mengatikan isi hati ku….
Karena dengan alasan tidak ingin ada apa-apa
Dengan anak nya
Hendra meminta selama hamil sampai melahir kan
Aku harus tinggal di rumah hendra…
Aku menolak keras keinginannya
Berarti aku harus sekamar dan tidur dengan hendra..
Tidak..!!
Aku tidak mungkin bisa lakukan itu
Apa lagi dari pertama bertemu aku sudah
Tidak suka dengan orang tua dan kakak hendra yang tertua
Tapi lagi-lagi abang ku memerintah kan aku..
“ya dek selama hamil sampai melahir kan semua urusan dan biaya hidup mu
Di tanggung sepenuh nya oleh hendra dan keluarganya”
“jadi kamu harus tinggal di sini di rumah hendra”
Aku tidak bisa mengata kan
“tidak mau”
Apa lagi di mata abang ku aku juga bersalah….
nice ga.....
BalasHapushhmm,....menyentuh, semoga gk terjadi sama yg lain,...
BalasHapus